KOMPONEN DALAM SUATU KONVOI TOURING

Idealnya didalam suatu kegiatan touring atau perjalanan convoy haruslah ada komponen sebagai berikut :

  1. leader; yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dan perjalanan dan sebagai decision maker yang utama. Posisi dalam convoy adalah paling depan.
  2. sweeper; yang bertanggung jawab atas keutuhan convoy, hubungannya bila ada peserta yang tertinggal, mogok, ataupun kecelakaan, mempunyai tugas sebagai decision maker kedua, atau yang mem-back up leader. Posisi dalam convoy adalah paling terakhir (belakang)
  3. kendaraan mekanik; berisikan personel mekanik lengkap dengan kebutuhan alat darurat jika terjadi kerusakan kendaraan peserta, missal : spare parts, kunci-kunci set, dongkrak, dsb. Jumlah kendaraan mekanik serta personilnya tergantung dari jumlah peserta. Posisi di tengah-tengah convoy.
  4. kendaraan medik; berisikan personel yang mengerti dan minimal paham pada tindakan P3K lengkap dengan kebutuhan alat darurat untuk P3K. Jumlah kendaraan ini juga tergantung pada jumlah peserta. Posisi di tengah-tengah convoy.
  5. kendaraan back up komunikasi; merupakan kendaraan yang dilengkapi oleh perlengkapan radio komunikasi paling baik diantara panitia dan peserta, contoh; memiliki jangkauan daya pancar dan penerimaan yang cukup jauh. Jumlah kendaraan ini juga tergantung pada jumlah peserta. Posisi di tengah-tengah convoy.
  6. kendaraan khusus media jika diperlukan; yang dapat bebas keluar masuk dari barisan convoy.
  7. kendaraan-kendaraan peserta.

Ketentuan scrutineering

Pada setiap kegiatan, kami akan membuat daftar ketentuan kelengkapan kendaraan yang harus dipenuhi oleh setiap peserta tanpa terkecuali. Hal ini akan menjadi sangat penting mengingat rute dan jarak tempuh yang akan dilalui. Adapun kelengkapan yang akan di-scrut adalah sbb :

  1. Sektor mesin
  2. Sektor bodi
  3. Sektor chasiss
  4. Recovery kit & P3k
  5. Ban & velg
  6. Spare parts
  7. Kelengkapan surat2 kendaraan dan SIM, dll

Keuangan

Tidak tertutup kemungkinan terdapat tempat-tempat yang rawan akan pencuri dan maling. Untuk itu disarankan untuk tidak membawa uang dalam jumlah sangat besar ; kartu atm dan debet lebih baik. Dan apabila terpaksa membawa dalam jumlah besar, sebaiknya disimpan dalam tempat yang aman, tidak mencolok, serta cukup bijaksana jika disimpan dipecah di beberapa tempat (tidak hanya dalam satu tas atau dompet).

Kesehatan

Mengingat terkadang kegiatan touring mengambil jarak tempuh yang panjang, maka dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan kondisi tubuh. Flu burung, malaria dan demam berdarah adalah hal yang serius di beberapa daerah, jaga kondisi anda dan rekan satu kendaraan anda.

Radio Komunikasi

Setiap kendaraan diwajibkan untuk memasang radio komunikasi, baik itu RIG maupun HT. Hal ini sangat diperlukan dalam berkomunikasi antara panitia kepada peserta, dan antar peserta sendiri. Untuk itu perlu diingat ketentuan2 dalam pemakaiannya :

  • Frekwensi resmi yang dipakai
  • usahakan di lock pada frekwensi ini
  • tempatkan rig di tempat yang tidak mencolok
  • jaga dan bila memungkinkan buat tempat gantungan untuk mic anda ; sering terjadi PTT/Push To Talk (mic terpencet dengan tidak sengaja, hingga tanpa disadari mem-block jalur frekwensi tersebut)
  • Kemampuan HT sangat terbatas! Terutama pada jalur jalan yang berbukit2
  • antena rig haruslah tegak lurus, untuk memaximalkan pemancar dan penerimaan
  • bila ingin berbicara lama dalam radio, selalu berikan jeda setiap sekian detik untuk mengantisipasi jika ada hal penting yang ingin disampaikan oleh peserta lain
  • identifikasi diri anda sebelum memulai pembicaraan untuk menghindari salah sangka
  • perlakukan santun bila terjadi persilangan jalur frekwensi oleh orang luar
Sumber : Reza Hariputra ( Safety Driving Trainer Java Adventura )
               

KETENTUAN UMUM KONVOI DALAM PERJALANAN TOURING

  1. Setiap hari sebelum start perjalanan dilakukan, akan diadakan briefing singkat mengenai rute yang akan dilalui, tempat makan, hotel, tempat wisata, pom bensin, dan informasi2 penting lainnya.
  2. Setelah semua peserta berada di dalam mobil, akan dilakukan pengecekan kelengkapan peserta oleh leader, seluruh peserta siap dengan radio stand by pada saat ini.
  3. Reset tripmeter pada odometer dashboard (hal ini diperlukan untuk pedoman jarak antar kendaraan).
  4. Setelah semua siap, leader akan bergerak diikuti oleh seluruh peserta dan diakhiri dengan sweeper.
  5. Ikuti peraturan lalu lintas! Ingat kita bukan VIP, tetapi kemungkinan kita membawa nama club/sponsor yang mana akan dinilai oleh pengguna jalan lain akan kelakuan kita berkendara.
  6. Tidak perlu agresif dan arogan seperti memaksa pengguna jalan lain memberikan jalan atau menerobos lampu merah. Kita bukan sedang balapan!
  7. Leader akan memberitahu keadaan jalan di depan kepada peserta ; belokan, lampu merah, jalan rusak, dll lengkap dengan informasi kilometer yang terbaca dalam tripmeter.
  8. Hal ini pun harus dilakukan oleh peserta lain kepada peserta di belakangnya bila melihat sesuatu atau terjadi sesuatu yang penting, lengkap dengan identifikasi diri dan bacaan tripmeter.
  9. Dalam hal tertinggal oleh peserta di depannya atau jika tidak dapat melihat peserta di belakangnya, peserta yang di depan wajib menunggu dengan memperlahankan kendaraannya hingga peserta di belakangnya terlihat, dan wajib berhenti untuk menunggu pada belokan, pertigaan, lampu merah, dsb. Jadi tak perlu takut tertinggal karena yang di depan pasti akan bertanggung jawab menunggu anda.
  10. Demikian pula pada lampu merah, jangan ragu untuk berhenti jika merah, beritahu kepada leader identifikasi diri anda dan bacaan tripmeter.
  11. Sweeper akan menginformasikan bila jalur sudah clear.
  12. Dalam hal terjadi kerusakan kendaraan, maka akan ditentukan berdasarkan tingkat kerusakan dan lokasi tempat terjadi kerusakan untuk kemudian diperbaiki di tempat bersama mekanik dan ditunggui oleh beberapa kendaraan sementara konvoi tetap melanjutkan perjalanan ataukah seluruh konvoi ikut menunggu jalannya perbaikan atau pula ditarik menuju kota tujuan.
  13. Pengisian bahan bakar dilakukan serempak bersama2. tidak diperkenankan mengisi bahan bakar di luar waktu yang ditentukan selagi konvoi berjalan. Panitia sudah menentukan tempat dan waktu2 pengisian bahan bakar yang didasarkan pada konsumsi rata2 kendaraan peserta.
  14. Berhenti untuk makan dan toilet pun sudah diatur oleh panitia, kira2 tiap satu – dua jam akan ada stop untuk kesempatan ganti pengemudi dan ke kamar kecil. Pengabaian hal ini akan menyebabkan terganggunya jadwal dan terulurnya waktu kedatangan di hotel atau tempat tujuan.
  15. Bila sampai di suatu tempat tujuan, ikuti arahan leader.
  16. Peserta dapat mengemukakan pendapat, keluhan, komplain, maupun informasi atas apa saja pada saat sampai pada suatu tempat tujuan. Panitia pada saat sampai tempat tujuan tersebut akan selalu mengadakan meeting evaluasi yang terjadi pada hari itu.
  17. Kondisi jalan akan bervariasi dari jalan mulus dan bagus di jalan tol hingga jalan offroad di daerah-daerah tertentu.
  18. Berhati2 terhadap penyeberang jalan dan motor serta sepeda dan becak. Ingat, sebagian besar pulau di Indonesia khususnya jawa adalah pulau-pulau yang sangat kelebihan beban penduduk, dan sebagian besar penduduknya masih berada di bawah batas kemakmuran
  19. Selalu sediakan kantung sampah di dalam kendaraan anda yang akan dibuang pada tempat sampah tiap2 berhenti di suatu tempat. Buang sampah sembarangan sangat dilarang!
  20. Untuk dipahami, konvoi ini kemungkinan akan terurai sepanjang lebih dari dua kilometer, dan dapat terpecah dan terpisahkan oleh kendaraan2 lain, jadi selalu ikuti dan perhatikan instruksi dari leader dan sweeper juga informasi2 lainnya dari peserta yang lain. Berkendaralah dengan penuh tanggung jawab dan bijaksana, kita akan memulai suatu keriaan, janganlah mengakhirinya dengan duka.
Sumber : Reza Hariputra ( Safety Driving Trainer Java Adventura )



    HOW TO REGISTER

    Biaya Pendaftaran 150rb per mobil ,maksimal 4 orang per mobil, orang ke 5 dan seterusnya dikenakan tambahan 50rb per orang. Untuk mobil yang berisi lebih dari 4 orang disarankan untuk daftar peserta terpisah.

    Fasilitas yang di dapat peserta :

    - 1 mobil akan mendapatkan 1 kamar
    - Makan 2 kali sesuai jumlah peserta
    - Snack 2 kali sesuai jumlah peserta
    - 1 buah kaos per mobil
    - Sticker Jamnas yang berfungsi sebagai freepass ke lokasi acara Candi Arjuna dan Kawah Sikidang
    - Bendera untuk konvoi
    - Goody bag

    Pendaftaran dengan mengirimkan data ke email jamnaspanther@gmail.com dengan format :

    Nama :
    Jumlah peserta : dewasa, anak2
    No.hp:
    Email :
    Alamat :
    Ukuran kaos :
    Atau Isi Form Dibawah ini
    CLOSED
    Pendaftaran dan transfer terakhir 31 Mei 2012,

    Transfer ke rekening BCA 5220741666 atas nama Nikita Arief Kamka
    Setelah melakukan Pembayaran Harap di konfirmasikan ke Email jamnaspanther@gmail.com

    Kawah Sikidang

    Keberadaan kawah di dataran tinggi dieng, merupakan fenomena alam yang langka dan menakjubkan sekaligus berbahaya. fenomena ini menjadi daya tarik tersendiri baik di kalangan wisatawan dan menjadi tantangan bagi peneliti.

    Dataran Tinggi Dieng termasuk salah satu kawasan yang memiliki daftar kawah terbanyak di Indonesia, Sebagian besar erupsi di Dataran Tinggi Dieng adalah erupsi freatik karena dieng merupakan kawasan gunung api aktif bertipe A.

    Kawah Sikidang

    Kawah Sikidang merupakan kawah yang terpopuler dan terbesar di Dieng, disamping letaknya yang mudah dijangkau fasilitas yang ada cukup lengkap, Seperti Mushola, WC, Area Parkir dan Pusat Perbelanjaan. Hingga kini Kawah Sikidang menjadi obyek wisata primadona dikalangan wisatawan.

    Nama Kawah Sikidang diambil dari kidang dalam bahasa Indonesia = Kijang. Binatang ini memiliki karakteristik suka melompat lompat, Seperti halnya Uap air dan lava berwarna kelabu yang terdapat di kawah sikidang selalu bergolak dan munculnya berpindah-pindah bahkan melompat seperti seekor kidang / kijang.

    Legenda Kawah Sikidang

    Pada zaman dahulu ada sebuah istana yang besar di Dataran Tinggi Dieng, di huni oleh seorang ratu yang cantik jelita, yaitu Ratu Sinta Dewi. Pada suatu ketika Ratu Sinta Dewi akan dilamar seorang pangeran yang konon tampan dan kaya raya, yaitu Pangeran Kidang Garungan.

    Namun, Ratu Shinta Dewi kecewa karena pangeran tersebut tidak setampan seperti yang diceritakan. Pangeran Kidang Garungan adalah sosok manusia berkepala kijang. Cara untuk menolak lamaran Pangeran Kidang Garungan, Ratu Shinta Dewi mengajukan syarat untuk dibuatkan sumur yang besar dan dalam. Ketika sumur hampir selesai dibuat, Ratu Shinta Dewi dan para pengawalnya menimbun sumur tersebut dengan tanah saat Pangeran Kidang Garungan masih berada di dalamnya.

    Ketika sang pangeran berusaha untuk keluar dari sumur itu dengan cara mengerahkan segala kesaktiannya, sumur itu tiba-tiba menjadi panas, bergetar, dan meledak-ledak. Pangeran itu hampir saja keluar dari sumur, namun ratu dan para pengikutnya terus menimbun sang pangeran hingga tidak dapat keluar. Sang pangeran kemudian marah, lalu mengutuk Ratu Shinta Dewi dan keturunannya kelak akan berambut gembel. Bekas sumur Pangeran Kidang Garungan itulah yang kemudian menjelma menjadi Kawah Sikidang.

    Kawah Candradimuka

    Keberadaan Kawah Candradimuka selalu dikaitkan dengan cerita pewayangan jawa. yaitu dalam kisah Gatotkaca / Tetuka. Kawah Candradimuka selalu di lewatkan wisatawan disamping jaraknya jauh dengan dieng, jalan menuju Kawah Candradimuka belum memungkinkan untuk dilewati kendaraan besar. Padahal disekitar Kawah Candradimuka kondisi alam masih nampak indah, berupa lahan pertanian dan bebukitan.

    Kawah Sibanteng

    Sibanteng adalah sebuah kawah yang terletak di Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara. letaknya berdekatan dengan Kawah Sikidang. Pada tanggal 15 Januari 2009 obyek wisata kawah Sibanteng sempat ditutup beberapa hari, karena terjadi letusan lumpur yang terdengar hingga 2 Km dan mengakibatkan rusaknya hutan milik Perhutani setempat.

    Letusan yang terjadi di Kawah Sibanteng terjadi akibat hujan deras yang kerap turun. letusan kawah Sibanteng terjadi sebanyak dua kali, yakni pada pukul 08.00 dan 08.30. Letusan itu termasuk jenis freatik bukan vulkanik. Diameter kawah yang semula kecil, yakni sekitar 1-2 meter, bertambah luas menjadi 50 meter.

    Pada tahun 2003 bertepat di bulan Juli, kawah Sibanteng juga mengalami letusan yang sama. Hingga kini keberadaan Kawah Sibanteng dinyatakan Aktif.

    Kawah Sinila

    Sinila adalah sebuah kawah yang berpotensi mengeluarkan gas beracun. pada tanggal 20 Februari 1979 pernah terjadi ledakan dahsyat di kawah sinila yang mengakibatkan 149 orang meninggal dunia karena terperangkap gas beracun.

    Kawah Sileri

    Sileri adalah sebuah kawah yang paling berbahaya diantara kawah kawah lain di dataran tinggi dieng. Tercatat pada tahun 1944, 1964, 1984, 2003, dan 2009 Kawah sileri meledak yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan disekitarnya.

    Disamping bencana yang ditimbulkan, Kawah Sileri memiliki energi yang besar berupa tenaga panas bumi atau geotermal yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik.

    Temperatur Kawah Sileri

    1. Pada 6 September dan 23 September 2009, Suhu Kawah Sileri masing - masing terukur adalah 70.5°C.
    2. 27 September 2009 pukul 00:00:17 WIB, hasil pengukuran suhu telemetri dari sensor TLR di Kawah Sileri terukur 70°C.
    3. 27 September 2009 pukul 10:00 WIB, temperatur solfatara di Kawah Sileri yang diukur menunjukan 70°C.

    Kawah Siglagah, Sikendang, Dan Timbang 

    Kawah kawah lain yang terdapat di dataran tinggi dieng, seperti kawah Siglagah, Sikendang dan Timbang. Kawah kawah ini menjadi pusat pengawasan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Karena kawah Sikendang dan Timbang juga berpotensi mengeluarkan gas beracun. 

    POS PGA Dieng 

    Pos PGA Dataran Tinggi Dieng terletak di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.

    Sumber 

    Visit Komplek Candi Arjuna, Gatutkaca, Dwarawati, Bima

    Selain telaga dan kawah, dataran tinggi dieng memiliki kekayaan berupa komplek candi candi yang merupakan bukti sejarah pada abad ke -8.

    Dinamakan komplek candi dieng plateau, karena keberadaan candi - candi di dieng berada dalam kelompok yang berdekatan. yang masing - masing kelompok terdapat beberapa candi. Pada awalnya Van Kinsbergen seorang tentara inggris pada tahun 1814 melihat sekumpulan candi yang terendam pada genangan air, kemudian pada tahun 1956 diadakan pengeringan telaga, tempat candi tersebut berada. Selanjutnya upaya pengeringan dilakukan pada tahun 1864 oleh pemerintah Hindia Belanda. yang sempat terhenti beberapa tahun.

    Mengenal Lebih Dalam Tentang Candi

    Beberapa definisi menyebutkan, candi adalah sebuah bangunan peninggalan masa lampau sebagai tempat ibadah, istana, petirtaan maupun gapura agama Hindu-Buda. Secara etimologi candi berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian (Durga). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan Raja.

    Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian
    1. Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi empat, ujur sangkar atau segi 20)
    2. Tubuh candi. Terdapat kamar–kamar tempat arca atau patung
    3. Atap candi: berbentuk limas an, bermahkota stupa, lingga, ratna atau amalaka

    Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua sistem dalam pengelempokan candi, yaitu:
    1. Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada di tengah–tengah anak–anak candi, contohnya kelompok candi lorojongrang dan prambanan
    2. Sistem membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia) yaitu induk candi berada di belakang anak–anak candi, contohnya candi penataran

    Suatu candi di masa lampau biasanya berfungsi dan digunakan masyarakat dari latar belakang agamanya, yaitu Hindu-Saiwa, Budha Mahayana, Siwa Buddha dan Rsi.

    Bangunan candi terbagi menjadi 3 yaitu :
    1. Candi Kerajaan, yaitu yang digunakan oleh seluruh warga kerajaan. Contoh: Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Plaosan (Jawa Tengah), dan Candi Panataran di Jawa Timur.
    2. Candi Wanua/watak,yaitu candi yang digunakan oleh seluruh masyarakat pada daerah tertentu pada suatu kerajaan. Contoh:candi yang berasal dari masa Majapahit, Candi Sanggrahandi (Tulung Agung, Jawa Tengah), Candi Gebang (Yogya), CandiPringapus (tulung Agung, Jawa Tengah).
    3. Candi pribadi, yaitu candi yang digunakan untuk mendharmakan seorang tokoh. Contoh: Candi Kidal (pendharmaan Anusapati,raja Singhasari), Candi Jajaghu (Pendharmaan Wisnuwardhana,raja Singhasari), Candi Ngrimbi (pendharmaan Tribuanatunggadewi, ibu Hayam Wuruk),Candi Tegawangi (pendharmaan Bhre Matahun), dan Candi Surawana (pendharmaan Bhre Wengker).

     Arsitektur Candi

    Pembangunan candi dibuat berdasarkan beberapa ketentuan yang terdapat dalam suatu kitab Vastusastra atau Silpasastra yang dikerjakan oleh silpin yaitu seniman yang membuat candi (arsitek zaman dahulu). Salah satu bagian dari kitab Vastusastra adalah Manasara yang berasal dari India Selatan, yang tidak hanya berisi patokan-patokan membuat kuil beserta seluruh komponennya saja, melainkan juga arsitektur profan, bentuk kota, desa, benteng, penempatan kuil-kuil di kompleks kota/desa, dll. Beberapa ketentuan dari kitab selain Manasara namun sangat penting di Indonesia adalah syarat bahwa bangunan suci sebaiknya didirikan di dekat air, baik air sungai (terutama di dekat pertemuan 2 buah sungai, danau, laut, bahkan kalau tidak ada harus dibuat kolam buatan atau meletakkan sebuah jambangan berisi air di dekat pintu masuk bangunan suci tersebut. Selain di dekat air, tempat terbaik mendirikan sebuah candi yaitu di puncak bukit, di lereng gunung, di hutan, di lembah,dsb. Seperti kita ketahui, candi-candi pada umumnya didirikan di dekat sungai, bahkan candi Borobudur terletak di dekat pertemuan sungai Opak dan sungai Progo, Seperti halnya keberadaan Candi candi di dieng berada di lereng gunung.

    Bahan-bahan untuk membuat candi:
    1. Batu kali (andesit)
    2. Batu putih, seperti di Candi Ratu Boko, Jateng
    3. Batu bata kuno (keras, berbeda dengan bata pada saat ini)

    Macam-macam denah candi:
    1. denah bujur sangkar
    2. denah persegi panjang
    3. denah lingkaran

    Tentang Candi Dieng

    Luas keseluruhan komplek Candi Dieng mencapai 1.8 x 0.8 km². Candi-candi di kawasan Dieng terbagi dalam 3 kelompok dan satu candi yang berdiri sendiri. Penamaan candi - candi di dataran tinggi dieng berdasarkan nama tokoh dalam cerita wayang yang diadopsi dari Kitab Mahabarata. Ketiga kelompok candi tersebut adalah Kelompok Arjuna, Kelompok Gatutkaca, Kelompok Dwarawati dan candi yang berdiri sendiri seperti Candi Bima, Candi Gatutkaca, Candi Dwarawatik, Candi Parikesit, Candi Sentyaki, Candi Ontorejo, Candi Samba, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Gareng, Candi Petruk dan Candi Bagong. Secara kewilayahan komplek candi dieng masuk Kabupatean Banjarnegara.

    Komplek Candi Arjuna terdiri dari empat candi yaitu, Candi Arjuna, Candi Sembadra, Candi Srikandi, dan Candi Puntadewa.

    Candi Arjuna

    Candi arjuna merupakan sebuah candi yang berdenah dasar persegi dengan luas ukuran sekitar 6 m². candi ini mirip dengan candi-candi di komples Gedong Sanga. Atap candi arjuna membentuk kubus bersusun, semakin ke atas semakin mengecil.

    Didalam Candi arjuna terdapat Yoni berbentuk meja bagian tengah berlubang menampung tetesan air dari langit atap candi. Apabila tampungan penuh air meluap mengalir ke bagian linga dan diteruskan ke depan luar candi.

    Candi Semar

    Candi Semar adalah sebuah candi yang berukuran 3,5 m x 7 m, candi Semar letaknya berhadapan dengan Candi Arjuna. Pada dinding candi Semar terdapat lubang kecil yang berfungsi sebagai fentilasi. Sedangkan atap candi semar berbentuk limasan.

    Candi Sembadra

    Sembadra adalah sebuah candi yang terdapat di komplek candi arjuna. Dengan bentuk dasar bujur sangkar, Sedangkan atap candi Sembadra berbentuk kubus dengan ukuran hampir sama dengan ukuran tubuh candi sembadra.

    Candi Srikandi

    Srikandi adalah sebuah candi yang terdapat di komplek candi arjuna. Bentuk dasar candi srikandi berbentuk kubus.

    Candi Puntadewa

    Puntadewa adalah sebuah candi yang terdapat di komplek candi arjuna. dengan bentuk atap mirip seperti candi Sembadra

    Komplek Candi Gatutkaca

    Komplek candi Gatutkaca terdiri dari lima candi yaitu, Candi Gatutkaca, Setyaki, Nakula, Sadewa, Petruk dan Gareng.

    Candi Gatutkaca

    Gatutkaca adalah sebuah candi yang berukuran 4,5 x 4,5 meter dan berbentuk bujur sangkar.

    Candi Bima

    Bima adalah sebuah candi yang terbesar di dataran tinggi dieng dengan ketinggian 8 meter dan berukuran 6 x 6 meter. Candi Bima terletak didekat pintu masuk kawasan kawah sikidang. Dilihat dari segi arsitektur, candi Bima mendapat pengaruh gaya dari India Utara, yaitu terdiri dari tiga tingkatan mendatar.

    Dahulu Candi Bima memiliki 24 arca kudu, yaitu sebuah arca yang berbentuk kepala manusia yang terletak di bilik jendela. Arca kudu ini seberat 15 Kg dengan ketinggian 24 Cm, Lebar 20 Cm dan tebal 27 Cm. Sampai dengan saat ini arca kudu yang terdapat di Candi Bima sekitar 13 Buah.

    Komplek candi Dwarawati

    Komplek candi Dwarawati terdiri dari 4 Candi yaitu, Candi Dwarawati, Pandu, Margasari dan Abiyasa.

    Candi Dwarawati

    Dwarawati adalah sebuah candi yang berdenah dasar segi empat, secara umum bentuk candi Dwarawati mirip seperti candi Gatutkaca.

    Sedangkan candi Pandu, Candi Margasari, dan Candi Abiyasa. keberadaanya sudah tidak utuh lagi.

    Keindahan dan keagungan Komplek candi dieng tidak hanya mendapatkan pengakuan masyarakat Indonesia sendiri, melainkan  sudah dianggap sebagai warisan kebudayaan dunia. Terbukti tak sedikit turis mancanegara yang berkunjung ke dataran tinggi dieng. Sudah sepatutnya kita ikut menjaga dan merawat keberadaan komplek candi dieng melalui tindakan - tindakan nyata.


    Sumber 

    Sunrise Sikunir (Dieng, Wonosobo)

    Dikalangan wisatawan / pendaki lokal Gunung Sikunir tidak begitu populer, tapi bagi turis mancanegara Gunung Sikunir menjadi prioritas utama setelah obyek wisata di dataran tinggi dieng.

    Sikunir merupakan sebuah Gunung yang teletak di Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Tepatnya disebelah selatan Telaga Cebong, Sembungan. Perjalanan menuju Gunung sikunir dari dataran tinggi dieng memerlukan waktu sekitar 2-3 Jam (Dengan Jalan kaki). Gunung Sikunir memiliki kelebihan panorama alam yang begitu menawan, dengan double sunrisenya dan bayangan Gunung Sindoro. Sunrise yang nampak berbeda dengan Golden Sunrise di Gardu Pandang Tieng, melainkan pola cahaya yang membentuk sebuah bayangan diantara Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu dan Merapi.

    Untuk Mengejar Mentari Di Gunung Sikunir pendaki harus tiba sebelum matahari terbit, biasanya perjalanan dilakukan jam 03.00 dini hari dari dieng. Mulai dari kaki Gunung sampai puncak Gunung Sikunir medan yang dilewati cukup terjal dan licin.

    Tips Mendaki Di Gunung Sikunir

    1. Dipastikan anda membawa bekal yang cukup, seperti penerangan bekal makanan, minuman dan P3K.
    2. Kondisi badan dalam keadaan fit / tidak menderita penyakit asma dan lainya. Karena suhu udara di puncak Gunung Sikunir sangat dingin.
    3. Membawa Baju hangat / mantol.
    4. Jika anda baru pertama kali mendaki Gunung Sikunir ajaklah pemandu wisata atau orang yang hafal dengan medan Gunung Sikunir.
    5. Perlengkapan dokumentasi, untuk mengabadikan panorama terindah di Puncak Gunung Sikunir.

    Semoga tips diatas dapat bermanfaat

    Sumber